Materi kelas XII
Pembalasan (Qs.Al-Fatiha(1): 4). Sedangkan menurut istilah hari akhir adalah : Hari mulai hancurnya alam semesta berikut isinya dan berakhirnya kehidupan seluruh makhluk Allah SWT.
Bumi terdiri dari fuel yang berputar, setelah diam, petrol itu dingin, maka petrol yang berat mengendap kebawah dan yang ringan berada di atas. Secara evolusi petrol bagian luar me personally aˆ“
2. Yaumul Hasyar (Alam mahsyar). Yaitu free hookup apps for married : Hari berkumpulnya manusia setelah dibangkitkan dari kuburnya masing-masing, kemudian manusia digiring ketempat yang luas yaitu padang mahsyar .(QS. Al-Kahfi (18): 47)
Yaumul Hisab berarti, hari dihitungnya semua perbuatan manusia selama hidup di dunia, pada hari itu semua angota tubuh menjadi saksi atas segala perbuatan yang telah dilakukan
4. Ash-hirat yaitu : Jembataan yang terbentang diatas api neraka menuju surga. Mudah atau sulitnya melewati Ash-Shirat tergantung pada amal yang dilakukan manusia.
Yaumul jaza’ yaitu : Suatu tahapan semua manusia akan menerima keputusan Allah (Jaza’) tentang balasan yang diterima seseorang sesuai dengan amalnya selama hidup di dunia.
Yaumul fashl yaitu : Keputusan Allah terhadap nasib orang beriman dan orang kafir di akhirat kelak sehingga menjadi jelas manusia yang beruntung dan yang celaka. (QS. Al-Mukmin (40) : 17). Balasan kebaikan adalah surga dan mereka kekal didalamnya dan ba aˆ“
1. Beriman pada hari akhir akan menumbuhkan rasa tanggung jawab yaitu : merasa bahwa hidup di dunia hanyalah sementara saja. Setiap perbuatan akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah, sehingga sikap dan prilaku sehari-hari hari harus didasarkan pada tuntunan agama.
2. Mengimani hari akhir membuat manusia sadar bahwa manusia tidak ada artinya kalau bukan karena kebesaran Allah sehingga dapat menghilangkan sikap sombong, takabur, dan mem banggakan diri dengan apa yang dimiliki.
1. Takdir yaitu : Segala ketentuan yang telah ditetapkan Allah atas makhluk-Nya. Karena manusia makhluk yang sempurna maka manusia diberi kebebasan memilih ketentuan (takdir) Allah yang telah ditetapkan berhasil atau gagal, bahagia atau sengsara, baik atau buruk, namun setiap pilihan itu akan dimintai pertanggung jawabannya.
b. Takdir Mu’allaq, yakni takdir yang tergantung pada ikhtiar dan potensi yang ada pada manusia berusaha, tingkat hidup, kecerdasan dsb.
2. Ikhtiar. Adalah : Berusaha dengan sungguh-sungguh dan menggapai cita-cita dan tujuan. Allah SWT. Menentukan takdir, kita sebagai manusia wajib berikhtiar karena takdir itu berjalan menurut hukum sunnatullah artinya keberhasilan hidup sangat tergantung pada sejalan atau tidaknya dengan sunnatullah. Misalnya orang yang malas akan bodoh, tidak bekerja akan miskin, menyentuh api akan merasakan panas dll.
3. Manage’a. Yaitu : Iktiar batin yang dilakukan manusia berupa permohonan atau permintaan seorang hamba kepada khaliknya akan segala sesuatu. Dalilnya QS.Al-Baqoroh (2) : 186.
4. Tawakkal. Yaitu : menyerahkan segala urusan dan hasil ikhtiarnya hanya kepada Allah SWT. Dalilnya QS. Ali-Imran (3) : 159.
1. Menambah keyakinan manusia bahwa apa yang terjadi di alam ini tidak terlepas dari sunnatullah baik kauniyah yang dapat diteliti oleh manusia maupun qauliyah yang berdasarkan keimanan.
4. Meyakinkan manusia agar selalu bertawakkaal kepada Allah atas segala ikhtiarnya, sehingga apabila gagal tidak berputus asa dan apabila berhasil selalu bersyukur dan tidak menjadi sombong.
Buatlah 5 macam peristiwa yang menggambarkan kesalahan dalam memahami takdir dalam kehidupan sehari-hari, kemudian diskusikan dan presentasikan bagaimana upaya mengatasinya.
Iman Pada Alloh
Seorang Muslim adalah orang yang menyerahkan dirinya secara total (kaffah) kepada Alloh SWT. Untuk mengesakan-Nya (QS. An-Nisa’ <4>: 105). Mengesakan Alloh SWT adalah aˆ?Bertauhid dullahaˆ?. Tauhid merupakan inti atau dasar dari seluruh tata nilai sehingga Islam dikenal sebagai agama tauhid. I’tikad dan keyakinan tauhid mempunyai konsekuensi dalam menata segala kegiatan, antara lain :
Tunduk dan patuh terhadap aturan-aturan Alloh SWT. Berarti mengikatkan diri terhadap aturan-aturan-Nya yang tertuang dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist demi kemaslahatan manusia itu sendiri (QS. Ali Imran <3>: 83, QS. Thaha <20>: 2).